Berapa Kebutuhan Protein Harian Pada Wanita?

Berapa Kebutuhan Protein Harian Pada Wanita?

Berapa Kebutuhan Protein Harian Pada Wanita?

Kebutuhan protein harian wanita bervariasi sesuai tingkat aktivitas dan kondisi khusus. Wanita yang jarang berolahraga hanya butuh sekitar 0,8 g/kg berat badan, sementara mereka yang aktif atau ingin membentuk otot memerlukan 1,2-2,2 g/kg. Kebutuhan ini juga meningkat drastis pada masa kehamilan dan menyusui untuk mendukung pertumbuhan, serta pada lansia untuk mencegah penyusutan otot. Memahami variasi ini dan memenuhi asupan protein yang cukup dari sumber seimbang adalah kunci untuk mendukung metabolisme, kesehatan otot, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Protein adalah salah satu zat gizi makro yang sangat penting bagi tubuh, khususnya bagi wanita. Nutrisi ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi, tetapi juga berperan besar dalam menjaga kesehatan jaringan tubuh, hormon, enzim, serta mendukung proses metabolisme. 

Kecukupan protein harian pada wanita sangat dipengaruhi oleh usia, berat badan, aktivitas fisik, serta kondisi fisiologis tertentu seperti kehamilan dan menyusui.

Mengapa Wanita Membutuhkan Protein?

Protein adalah komponen utama penyusun sel, otot, rambut, kulit, dan kuku. Pada wanita, kebutuhan protein yang tercukupi membantu menjaga daya tahan tubuh, memperbaiki jaringan yang rusak, serta mendukung kesehatan reproduksi. Selain itu, konsumsi protein yang seimbang dapat membantu mengontrol berat badan dengan memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga efektif dalam menjaga pola makan sehat.

Rekomendasi Umum Kebutuhan Protein

Menurut rekomendasi Angka Kecukupan Gizi (AKG), kebutuhan protein rata-rata orang dewasa adalah sekitar 0,8 gram per kilogram berat badan per hari. Bagi wanita dengan berat badan 55 kg, kebutuhan hariannya sekitar 44 gram protein. Jumlah ini dapat diperoleh dari kombinasi sumber protein hewani seperti daging, ikan, telur, serta sumber nabati seperti kacang-kacangan dan produk olahannya.

  • Wanita dengan Aktivitas Fisik Tinggi

Wanita yang aktif berolahraga atau terlibat dalam latihan kekuatan memiliki kebutuhan protein lebih tinggi, yaitu sekitar 1,2 – 2 gram per kilogram berat badan. Protein tambahan ini diperlukan untuk memperbaiki jaringan otot yang rusak setelah latihan serta membangun massa otot baru. Dengan terpenuhinya kebutuhan ini, performa olahraga dapat meningkat dan pemulihan tubuh menjadi lebih cepat.

  • Kebutuhan Protein Saat Kehamilan

Kehamilan adalah fase penting di mana tubuh wanita memerlukan lebih banyak asupan gizi, termasuk protein. Rekomendasi protein pada masa ini meningkat sekitar +25 gram per hari dari kebutuhan normal. Protein berperan dalam mendukung pertumbuhan janin, pembentukan jaringan baru, serta kesehatan ibu selama masa kehamilan.

  • Kebutuhan Protein Saat Menyusui

Bagi wanita yang sedang menyusui, kebutuhan protein juga bertambah. Hal ini disebabkan tubuh memerlukan energi dan zat gizi tambahan untuk memproduksi ASI. Rata-rata kebutuhan protein meningkat sekitar +20 gram per hari dibandingkan kebutuhan normal. Asupan protein yang cukup membantu menjaga kualitas ASI serta stamina ibu.

Peran Usia dalam Kebutuhan Protein

Seiring bertambahnya usia, kebutuhan protein wanita mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan aktivitas, pertumbuhan, serta kondisi fisiologis yang dialami di tiap fase kehidupan. Berikut penjelasannya berdasarkan kelompok usia:

  • Anak-anak (6–12 tahun)

Pada usia ini, protein sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tinggi badan, perkembangan otak, serta memperkuat sistem imun. Kebutuhan protein berkisar 1–1,2 gram per kilogram berat badan. Sumber protein sebaiknya beragam, seperti telur, susu, ikan, dan tempe, agar mendukung pertumbuhan optimal.

  • Remaja (13–18 tahun)

Masa remaja adalah fase pertumbuhan pesat (growth spurt), sehingga kebutuhan protein lebih tinggi. Remaja perempuan membutuhkan sekitar 1–1,5 gram per kilogram berat badan. Protein diperlukan untuk perkembangan otot, kesehatan tulang, serta penyeimbangan hormon. Asupan dari daging ayam, ikan, susu, serta kacang-kacangan sangat disarankan.

  • Dewasa (19–49 tahun)

Pada usia produktif, kebutuhan protein umumnya mengikuti rekomendasi standar yaitu 0,8 gram per kilogram berat badan. Namun bagi wanita yang aktif secara fisik atau sedang dalam program kebugaran, kebutuhan bisa meningkat hingga 1,2–2 gram per kilogram berat badan. Protein juga berperan penting dalam menjaga metabolisme dan membantu menjaga berat badan ideal.

  • Lansia (50 tahun ke atas)

Pada usia lanjut, penurunan massa otot atau sarkopenia menjadi masalah umum. Oleh karena itu, kebutuhan protein disarankan lebih tinggi, yaitu sekitar 1–1,2 gram per kilogram berat badan. Sumber protein mudah cerna seperti ikan, telur, tahu, atau susu tinggi protein sangat dianjurkan agar tubuh tetap kuat dan sehat.

Dengan memahami kebutuhan protein sesuai usia, wanita dapat menyesuaikan pola makan agar tetap sehat, bugar, dan terhindar dari risiko kekurangan gizi di setiap fase kehidupan.

Sumber Protein yang Tepat

Untuk memenuhi kebutuhan protein harian, wanita dapat mengonsumsi berbagai sumber makanan, baik hewani maupun nabati.

  • Protein hewani: Daging tanpa lemak, ayam, ikan, telur, susu, dan produk olahannya.
  • Protein nabati: Tempe, tahu, edamame, kacang merah, lentil, quinoa, serta biji-bijian.

Mengombinasikan protein hewani dan nabati sangat dianjurkan agar kebutuhan asam amino esensial dapat terpenuhi dengan optimal.

Kebutuhan protein harian pada wanita bervariasi tergantung usia, berat badan, tingkat aktivitas, dan kondisi khusus seperti hamil atau menyusui. Secara umum, wanita membutuhkan sekitar 0,8 gram protein per kilogram berat badan per hari. Wanita yang aktif atau dalam kondisi fisiologis tertentu memerlukan asupan lebih tinggi. Dengan memperhatikan sumber dan jumlah protein yang dikonsumsi, wanita dapat menjaga kesehatan tubuh, stamina, serta kualitas hidup secara menyeluruh.

Menu Harian Tinggi Protein untuk Wanita

Memenuhi kebutuhan protein harian tidak harus rumit, asalkan wanita dapat mengatur pola makan dengan menu seimbang di setiap waktu makan. Berikut contoh menu tinggi protein yang bisa diterapkan:

  • Pagi: Sarapan dengan telur rebus atau omelet sayuran, ditemani roti gandum dan segelas susu rendah lemak. Sebagai variasi, yoghurt dengan topping kacang dan buah segar juga bisa menjadi pilihan sehat.
  • Siang: Pilih menu nasi merah dengan lauk ikan panggang atau dada ayam tanpa kulit. Lengkapi dengan tumis sayuran dan tahu/tempe sebagai tambahan protein nabati.
  • Malam: Konsumsi sup ayam dengan sayuran segar atau salmon panggang dengan kentang rebus. Alternatif lain adalah salad sayur dengan topping potongan telur rebus dan keju rendah lemak.

Menu harian tinggi protein ini membantu menjaga energi tetap stabil, mendukung metabolisme tubuh, serta menjaga kesehatan otot dan kulit. Variasi sumber protein hewani dan nabati penting agar kebutuhan asam amino terpenuhi dengan baik.

Bagikan artikel ini lewat:

WhatsApp
Email

Berita & Artikel Terbaru

Ayam adalah makanan sehat dan lezat yang bisa menjadi bagian
Ayam probiotik adalah ayam yang diberi pakan probiotik saat diternak.
Ayam dapat diolah menjadi apa saja. Rasanya enak dan bergizi
Olagud Logo
Olagun Calculator Protein

click to start